Rabu, 09 Agustus 2017

FKPT JATENG, GANDENG SANTRI UNTUK MELAWAN RADIKALISME DAN TERORISME



FKPT JATENG, GANDENG SANTRI UNTUK MELAWAN 
RADIKALISME DAN TERORISME

Dalam rangka, memerangi virus radikalisme dan terorisme yang mulai menyebar di kalangan siswa sekolah baik dasar, menengah, dan atas hingga pondok pesantren. Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, mengadakan program-program penenggulangan penyebaran, salah satunya dengan Gerakan 1000 Santri Menulis 2017. Kegiatan ini untuk mengimbangi sosialisasi-sosialisasi yang telah dilakukan  di sekolah-sekolah.
Sarasehan jurnalistik 1000 santri menulis FKPT Jawa Tengah ini, juga didukung oleh Suara Merdeka.  Untuk bersinergi membudayakan menulis dan literasi bagi generasi muda Indonesia. Di mana kegiatan tersebut, telah dilakukan pertamakali pada Kamis Pahing, 1 Juni 2017M/  6 Ramadan 1438H lalu. Kegiatan ini bertempatkan di Pondok Pesantren Yayasan Islam Su’ada (Yasua), Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebon Agung Kabupaten Demak, pimpinan KH Muchit Abdul Hakim.
Selanjutnya masih ada empat tempat yang menjadi tujuan penyelenggaraan acara ini, diantaranya.
1.      Selasa Pahing, 6 Juni 2017M/11 Ramadan 1438H. Bertempatkan di Pondok Pesantren Terpadu Alhikam, Banyudono Kabupaten Boyolali, pimpinan KH Ali Muhson.
2.      Rabu Pon, 7 Juni 2017M/ 12 Ramadan 1438H. Bertempatkan di Pondok Pesantren Daarul Amanah, Jalan Raya Sukorejo, Weleri, Kabupaten Kendal, pimpinan KH Mas’ud Abdul Qodir.
3.      Selasa, 13 Juni 2017M/ 17 Ramadan 1438H. Bertempatkan di Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin 2, Jalan Kalibening Payaman Secang Kebupaten Magelang, pimpinan KH Minanurrohman Anshori. Kemudian,
4.      Rabu, 14 Juni 2017M/ 18 Ramadan 1438H. Bertempatkan di Universitas Islam Negeri (Uin)     Walisongo Semarang, Jalan Prof Hamka Ngalian Jrakah Semarang. Sekaligus menghadirkan Prof. Dr. H. Muhibbin M.Ag selaku rektor.
Menurut Dwiyono wahyu A., Tim Sekretariat FKPT Jawa Tengah menyatakan. “Dari kegiatan menulis tersebut, mereka dapat menyalurkan hobi, dan membudayakan mencari informasi melalui sumber literasi, serta menambah kepekaan dalam membaca kondisi yang terjadi di sekitarnya, Sabtu (27/05), siang.”
Selain memberikan wawasan, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman dan mengarahkan agar generasi muda berpikir jernih. Tidak mudah digoyahkan pendiriaan, serta selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi. Sebab dari pola pemikiran dan pemahaman sejak dinilah yang dapat mempengaruhi pola-pola selanjutnya.
Apalagi saat ini banyak dokrin dan kekerasan serta penebaran kebencan yang berkedokkan agama. Maka berawal dari pola pemikiran generasi santri tersebut, yang notabennya lebih tahu tentang agama, akan mudah diarahkan ke depannya. Selain itu, mereka juga generasi garda terdepan dalam melawan radikalisme dan terorisme yang ingin menjatuhkan dan merusak citra Islam di mata dunia.
Karena sesungghnya Islam adalah agama Rahmatan Lil Alamin. Dalam  Islam, terdapat konsep ar-Rahman ar-Rahim. Al-Quran menegaskan bahwa Islam adalah agama damai, tidak mengenal paksaan dalam berkeyakinan, sebagaimana ditegaskan: “Tidak ada paksaan dalam agama” Qs. Al-Baqarah ayat 256. Berdakwah mengajak kepada kebaikan sekalipun (menghindar dari keburukan), harus dilakuan dengan kelembutan dan kedamaian. Maka pemahaman keberan tersebut yang harus disebarkan. (RTJ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar