Rabu, 09 Agustus 2017

Perwakilan Masyarakat Jawa Tengah Ikuti Fokus Group Discussion BNPT



Perwakilan Masyarakat  Jawa Tengah Ikuti Fokus Group Discussion BNPT


Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Sabtu, 27 Mei 2017 mengadakan Focus Group Discussion (FGD) BNPT Bersama Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Tengah. Acara yang berlangsung tertutup ini, dilaksanakan di hotel Dafam Semarang, dengan agenda  silaturahmi, FGD Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme serta musyawarah pembentukan pengurus FKPT Jawa Tengah masa bakti 2018-2020 . Kepala Sub Bidang Pencegahan Dr. Hj. Andi Intan Dulung M.Hi, menyatakan diskusi ini melibatkan beberapa komponen yang menghadirkan perwakilan akademisi, organisasi pemuda, tokoh perempuan lintas agama, media masa hingga budayawan. “Acara ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan masyarakat antaranya ada akademisi, tokoh masyarakat yang di dalamnya ada juga tokoh perempuan antar lintas agama, organisasi pemuda, rekan media serta budayawan atau seniman,” tuturnya Semarang, Sabtu, (27/05) siang.  
Tujuan diadaknnya forum tersebut adalah untuk menyatukan persepsi dari berbagai kalangan  dimasyarakat, tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan NKRI serta Pancasila. Di mana saat ini semakin banyak aksi yang dilakukan oleh pihak berkepentingan untuk memecah belah kepluralan Indonesia melalui penyebaran radikalisme dan ancaman terorisme, utamanya di Jawa Tengah. Oleh karena itu FKPT Jawa Tengah menyusun strategi melalui kolaborasi dengan komponen masyarakat, termasuk menggandeng Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Tengah. Yang akan menggonter propaganda radikalisme di dunia maya dengan membanjiri konten-konten positif yang menyatukan persepsi bahwa kita adalah satu, Indonesia dan Pancasila.
Ditemui juga, Lukman Hakim selaku wakil ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jateng berpendapat bahwa. “Kita harus memformulasikan cara yang taktis dan strategis untuk menanggulangi radikalisme dan terorisme yang berkembang saat ini. Yakni dengan cara menemukan terlebih dahulu potensi radikal dan terorisme, setelah itu diajak untuk kembali ke jalan yang benar, kemudian yang terakhir merumuskan kiprah Indonesia untuk lebih maju,” Sabtu, (27/05) siang. Maksudnya kita sebagai pemuda Indonessia generasi penerus bangsa, jangan hanya mengimbangi saja namun harus cegah dan tagkal sebelum kecolongan. Selain itu, Lukman juga memberikan salah satu contoh pola berpikir pemuda yang diterapkan dalam KNPI Jawa Tengah yaitu pemikiran RADIKAL (Rasional, Terdidik, dan Berakal). Jadi pemuda harus selektif, berpikir rasional dan menggunakan ilmu pengetahuan sebagai konfirmasi atas suatu paham atau informasi yang belum diketahui kejelasannya. (RTJ/LR/28-05).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar