Perwakilan
Masyarakat Jawa Tengah Ikuti Fokus Group
Discussion BNPT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Sabtu, 27
Mei 2017 mengadakan Focus Group Discussion (FGD) BNPT Bersama Forum Kordinasi
Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) Jawa Tengah. Acara yang berlangsung tertutup ini, dilaksanakan di hotel
Dafam Semarang, dengan agenda silaturahmi, FGD Pelibatan Masyarakat dalam
Pencegahan Terorisme serta musyawarah pembentukan pengurus FKPT Jawa Tengah
masa bakti 2018-2020 . Kepala Sub Bidang Pencegahan Dr. Hj. Andi Intan Dulung
M.Hi, menyatakan diskusi ini melibatkan beberapa komponen yang menghadirkan
perwakilan akademisi, organisasi pemuda, tokoh perempuan lintas agama, media
masa hingga budayawan. “Acara ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan
masyarakat antaranya ada akademisi, tokoh masyarakat yang di dalamnya ada juga
tokoh perempuan antar lintas agama, organisasi pemuda, rekan media serta
budayawan atau seniman,” tuturnya Semarang, Sabtu, (27/05) siang.
Tujuan diadaknnya forum tersebut adalah untuk menyatukan
persepsi dari berbagai kalangan dimasyarakat, tentang pentingnya menjaga
persatuan dan kesatuan NKRI serta Pancasila. Di mana saat ini semakin banyak
aksi yang dilakukan oleh pihak berkepentingan untuk memecah belah kepluralan
Indonesia melalui penyebaran radikalisme dan ancaman terorisme, utamanya di
Jawa Tengah. Oleh karena itu FKPT Jawa Tengah menyusun strategi melalui
kolaborasi dengan komponen masyarakat, termasuk menggandeng Duta Damai Dunia Maya
Regional Jawa Tengah. Yang akan menggonter propaganda radikalisme di dunia maya
dengan membanjiri konten-konten positif yang menyatukan persepsi bahwa kita
adalah satu, Indonesia dan Pancasila.
Ditemui juga, Lukman Hakim selaku wakil ketua DPD Komite
Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jateng berpendapat bahwa. “Kita harus
memformulasikan cara yang taktis dan strategis untuk menanggulangi radikalisme
dan terorisme yang berkembang saat ini. Yakni dengan cara menemukan terlebih
dahulu potensi radikal dan terorisme, setelah itu diajak untuk kembali ke jalan
yang benar, kemudian yang terakhir merumuskan kiprah Indonesia untuk lebih
maju,” Sabtu, (27/05) siang. Maksudnya kita sebagai pemuda Indonessia generasi
penerus bangsa, jangan hanya mengimbangi saja namun harus cegah dan tagkal
sebelum kecolongan. Selain itu, Lukman juga memberikan salah satu contoh pola
berpikir pemuda yang diterapkan dalam KNPI Jawa Tengah yaitu pemikiran RADIKAL
(Rasional, Terdidik, dan Berakal). Jadi pemuda harus selektif, berpikir
rasional dan menggunakan ilmu pengetahuan sebagai konfirmasi atas suatu paham
atau informasi yang belum diketahui kejelasannya. (RTJ/LR/28-05).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar